Sabtu, 14 Desember 2013

Percaya dan Lakukan

Beberapa waktu lalu saya ngobrol dengan teman, biasa ngalor ngidul hari itu omongannya lumayan serius deh.. dia menyebut ini sebagai "teori untuk kamu" dan saya melihat ini sebagai hal yang pengen dia bilang sejak lama,hahaha..

oke hari itu ditemani kopi, berkali-kali dia menawarkan dengan basa basi, saya memang kurang cocok minum kopi,saya memeluk botol minum yang sudah saya isi dengan air putih, seingat saya hari itu sudah larut, percakapan dimulai dengan "opo tho sebenernya mimpimu?" saya rasa saya sempat tertegun sampai akhirnya saya bilang "bayak, mimpiku banyak" saya menjawabnya sambil mengulas senyum. 

"ya apa?"
"aku udah sering ditanya dengan pertanyaan itu, ada pertanyaan lain?" kata saya sambil semakin erat memeluk botol minuman.
"ceu.."
"iya, aku pengen sesuatu yang lebih baik, aku nggak bisa sebutin satu profesi karena aku punya beberapa hal yang aku pengen"
"oke aku pengen bilang ini ke kamu ceu, percaya dan lakukan"
dari satu kalimat itu saya tau, teman saya ini sepertinya akan berbicara hal serius, saat itu saya tidak menjawab, saya menggeser tempat duduk saya lebih dekat, dan melihat langsung ke matanya. Dan benar dia melanjutkan dengan panjang lebar..

"kamu pintar, kamu mandiri, tapi kamu nggak punya rasa percaya diri"

saya diam

"seringkali, saat seseorang nanya kamu bisa atau ga, kamu selalu ragu dan merasa rendah diri, kamu selalu berfikir kamu nggak bisa, kamu selalu memperlihatkan kepanikan daripada ngeliatian antusiasnya kamu, padahal kamu bisa bahkan hasilnya oke, kamu punya ketakutan yang terlalu besar".

dari pandangan mata teman saya, dia meminta saya menanggapi, dan saya cuma bilang.. "terusin aja"

"waktu kamu dikasih tanggung jawab aku merasa kamu bisa lakuin dengan baik, plus kamu bisa melakukan berbagai hal sekaligus, itu nilai plus kamu. dan itu waktu kamu dimintain tolong sama temenmu untuk foto wedding, kamu malah panik dan bilang jangan mengekspektasi kamu terlalu berlebihan, come on ceu aku suka lho liat hasil fotomu, aku kalo liat kamu ambil gambar aku suka"

di bagian ini mata saya terasa panas, kepala saya pusing nahan nangis, saya terbata bilang "aku takut ngecewain orang lain, dan kayaknya emang mengecewakan"

temen saya membenarkan posisi duduk dan bilang:

"iya itu karena kamu nggak percaya diri, orang jadi ragu sama kamu, itu yang membuat kamu di posisi ini padahal kamu bisa lebih, kamu merendahkan dirimu sendiri, coba pikirin lagi posisimu sekarang"

setelah kalimat itu saya bilang "aku ngerti omonganmu arahnya kemana, aku pusing aku pulang"


dan ya, sekali lagi saya mencoba menghindar, saya sebenarnya suka sekali berdiskusi tentang bagaimana kita seharusnya memandang hidup, tapi malam itu saya jadi pengecut. saya juga pernah terlibat percakapan yang sama, dengan teman yang lain, bedanya kami adalah orang yang "sama". Terimakasih untuk kamu atas nasihatnya, baiklah saya akan mulai melakukan semuanya, saya senang ternyata ada orang yang begitu percaya terhadap saya.




Jakarta, sedang terasa beku.