Selasa, 19 Januari 2010

Coba Cerpen

Sebenernya uNc adalah orang yang kurang Pede, kurang yakin, iya... iya... ngaku bisa dibilang minderan.. uNc suka banget nulis walau kadang nggak jelas, maksudnya ada yang selesai ampe ending ada yang nggak dan kebanyakan nggak selesai,hahhaha.... 

bukan apa-apa tapi kalo dapet ide baru ide lama ditinggalin,hehheh.... walau uNc hobby nulis, dengan sifat uNc yaang minderan ya hasilnya uNc ga pernah berani buat ngasih liat tulisan uNc,eh ralat ngasih liat sih sering tapi ngasih baca nggak, maLLLuuuuu..... ada sih beberapa tulisan  yang nggak sengaja di baca orang kayak tulisan-tulisan yang dibikin buat menuhin tugas kampus, khususnya sih naskah film-film pendek gitu, kebetulan uNc kuliah di komunikasi jadi tugasnya gitu-gitu laahhh...

tapi karena uNc bikin blog ini buat nulis-nulia nggak apa-apa kali yah kalau uNc liatin cerpen disini, lagian kan belum banyak juga yang baca blog uNc *Lho??!*, cerpen ini bukan cerpen berat yang gimana-gimana cuma iseng aja,....judulnya juga uNc ga tau, uNc bingung,heheheh...

Bunga  bangun dipagi hari dengan perasaan yang sangat kacau, Bunga yang memiliki penyakit Insomnia terpaksa harus bangun, karena teriakan ibunya diluar kamar Bunga. ”Iya ma Bunga udah bangun kok, Sumpah!” jawab Bunga dengan berlebihan. Bunga lalu keluar kamar dengan malas-malasan.
”Tuh kan mama kebiasaan! Kenapa nggak nanya dari malem?” Bunga ngambek-ngambek pada mamanya yang malahan tertawa tanpa dosa. Mama Bunga yang berfikir Bunga kuliah pagi, dengan berniat baik membangunkan Bunga, tapi sayang niat baik Mama Bunga tidak sejalan dengan ingatannya, Mama Bunga berfikir ini adalah hari Kamis, padahal hari ini adalah hari Rabu yang dimana hari ini Bunga libur kuliah.
Bunga akhirnya menyerah untuk memejamkan mata, Bunga adalah tipe orang yang akan susah untuk tidur lagi jika sudah terbangun, Bunga keluar kamar dan memilih menemui mamanya di dapur.
”kamu nggak tidur lagi sayang?” tanya mama Bunga seolah tidak pernah terjadi apa-apa. ” nggak ma, aku udah nggak ngantuk lagi”
aduh ngambek, ya udah dari pada kamu dirumah bengong, kamu ke Bank gih bayar cicilan ”
”males Ma ngatri”
”ayo dong sayang”
“males Maaaaaa, aku nggak biasa”
”ayo dong sayang”
“males Maaaaaa, aku mendadak ngantuk”
“ayo dong sayang”
Bunga menyerah. Setelah membersihkan diri Bungapun beranjak pergi ke Bank yang nggak begitu jauh dari komplek rumahnya. Dan benar saja, Bank begitu penuh dengan nasabah-nasabah yang dengan sabar mengantri. Dengan setengah ngantuk Bunga mengantri dan akhirnya selesai setelah 1 jam menunggu. Setelah keluar dari Bank Bunga langsung menelephone Mamanya “Ma bunga kerumah Adit yah, bosen dirumah” Bungapun langsung meluncur kerumah sahabatnya itu setelah mendapat izin dari Mama tercintanya, suasana disiang hari itu mendung dan seiring dalam perjalanan Bunga, langit akhirnya menurunkan rintik hujan “ehm.... gerimis romanitis” kata Bunga dalam hati.
Bunga sampai dirumah Adit setelah setengah jam perjalanan,
“ Hai Bung..”
“Bang Bung Bang Bung... Bunga!”
“iya..iya... dari mana lu? Kusut amat”
“dari Bank, eh bentar ada telepon,
“iya Ma..”
“apaan sih Ma? Nggak ah aku baru nyampe”
“tapi Ma, disini gerimis”
Bunga menutup telepon dan langsung menaiki motornya lagi dan siap-siap pergi Adit hanya keheranan mendengar sekelibat percakapan anak perempuan manja itu dengan Mamanya,
“gue cabut Dit, ntar gue kesini lagi”
“Lu mau kemana?”
“nyokap gue nggak sayang lagi sama gue dit” Bunga dengan motornya langsung meluncur dengan kecepatan tinggi, sementara Adit masih berdiri dan tidak beranjak bagai patung melihat tingkah sahabatnya hari ini. Adit langsung memikirkan kata-kata Bunga, seberapa jahatkah ibu Bunga, Apa Bunga di usir dan sekarang ia kerumah untuk mengambil barang-barang dan akan menginap serta tinggal dirumah Adit bersama Adit? “oh sungguh ironi” kata Adit seolah-olah pemikirannya cukup cerdas untuk menyimpulkan situasi yang terjadi pada Bunga.
            Dijalan Bunga memperlambat laju motornya dan mengendarai motornya sambil melihat kanan dan kiri, dijalan Bunga kembali ingat kata-kata Mamanya di telepon tadi “Sayang kamu dimana? Kartu ATM mama masih ada di kamu yah sayang?  Dideket-deket rumah Adit ada ATM nggak yah sayang? Tolong mama sayang, transfer ke pak Handoko, secepetnya sayang, Cuma gerimis aja masa kamu tega sih sama mama? Mama lagi perlu banget, ntar kalau udah nyampe ATM kabarin mama sayang ntar mama kasih tau nomor rekeningnya” dan selesai, telepon ditutup dengan menyisakan kegundahan di hati Bunga.
“Arrrrrrrrgggggggggggghhhhhhhhhhh, Mama jahat” teriak Bunga sambil mengendarai motor dimana disebelah Bunga ternyata ada mahasiswa yang memperhatikan tingkah laku Bunga, Bunga yang malu langsung nyengir seperti kuda dan cepat-cepat melarikan diri.
Rumah Adit yang tidak strategis membuat Bunga kesulitan mencari ATM, ditambah Bunga harus mengendarai motor sambil menengok kanan kiri yang alhasil Bunga berkali-kali di beri klakson oleh mobil-mobil ketika Bunga mengendarai dengan tidak benar, ditambah telepon genggam Bunga berkali-kali bergetar tanda adanya panggilan dan getar telepon genggam membuat Bunga kegelian, ditambah lagi hujan turun makin lama semakin deras “arrrggggghhhhh ujannya udah nggak romantis”.
Bunga akhirnya menemukan ATM dipinngir jalan, perempuan manja itu langsung berlari bak pemain film india, dan lansung berhenti dengan tiba-tiba ketika melihat antrian ATM yang sangat panjang, Bunga berpasrah diri. Kebetulan Mama Bunga menelepon “ iya ma, aku udah nyampe, tapi belum didepan mesin ATM disini banyak orang, kayak yang ngantri BLT” cerita Bunga dengan berlebihannya yang disambut tatapan orang-orang yang mengatri, Bunga langsung mengecilkan suaranya “ Mama smsin aja nomor rekeningnya, nanti kalo aku udah selesai transfer, aku hubungin mama” telepon ditutup tanpa Bunga mendengar jawaban Mamanya.
Bunga masih dengan setianya menunggu giliran masuk ke ruangan berukuran 1x1 meter itu, dengan disertai Mamanya yang berkali-kali mengirimi Bunga pesan singkat menanyakan uang transfer yang tidak kunjung diterima oleh kliennya, hingga akhirnya tiba giliran Bunga. Bunga yang sudah hampir gila, lega telah berhadapan dengan mesin ATM tapi ternyata rintangan masih menghadang Bunga. Saat akan memasukan kartu ke mesin ATM Bunga mendapati kartu nasabah yang sebelumnya tertinggal di mesin ATM, Bunga bimbang tapi hatinya tergerak dan Bunga keluar lagi dari ruangan dan mencari nasabah sebelumnya, Bunga benar-benar hampir gila ketika tidak ada yang mau membantu mencari pemilik kartu itu, nasabah lain hanya memberi tahu arah, tidak ada Satpam dan hanya ada tukang parkir yang sedang planga plongo.
Bunga masih mencari pemilik kartu sambil sibuk me-Reject telepon dari Mamanya ditambah perut Bunga yang sudah keroncongan.
“ aduuuuuuuuhhhhhhhhhhhh gue bener-bener bakalan jadi gila dimulai dari hari ini..!!!” .


udah selesaaaaiiii, geje yahhh ^_^...

_happyuncal_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar