Minggu, 03 Maret 2013

Asep

Diatas aspal yang panas Asep menekuk kaki sejadi-jadinya, ditengoknya kanan dan kiri, sesekali dilihatnya kaki kiri yang dihinggapi lalat itu, kalau ada yang memperhatikan muka Asep meringis.

lama-lama mulut Asep berdecak kesal, didorongnya kaleng biscuit tanpa tutup itu, jam berapah sih ini kata Asep dalam hati. Sudah siang beginih belum juga saya teh dapet uang, sambungnya.

Menjelang magrib, Asep merangkak pulang, di taman tidak jauh dari lampu merah ia duduk di satu bangku reyot, tidak lupa dipilihnya tempat yang agak remang. Perlahan Asep membuka celana, didalamnya sudah ada celana rangkap. dibersihkanlah kakinya dari sisa-sisa tape pengundang lalat. Dibuangnya tape, perban dan obat merah. Jadilah sekarang Asep yang sehat, tak ada satupun luka dan cacat disana.

Asep menyalakan sebatang rokok lalu menghisapnya dalam-dalam, beberapa hari ini Asep hanya mendapatkan beberapa uang logam 500 rupiah, manusia sudah nggak punya rasa kasian!!! sayah harus ngemis gimana lagi!!! murkanya dalam hati.

Didepan rumahnya Asep terduduk, Asep baru saja menonton Tv. Asep memilih duduk di pinggir kolam sambil memberi makan ikan, ada beberapa camilan pula untuk dirinya sendiri, juga sambil mendengarkan lagu Bang Toyib dari telepon genggam terbarunya. Melalui Tv Asep tau, media membongkar modus pengemis palsu lewat penelusuran yang mereka sebut Investigasi. Ah hari ini nggak usah kerja, untung sajah sayah punya tabungan, kata Asep.

Asep libur beberapa hari..




Jakarta. 
@unceu


Tidak ada komentar:

Posting Komentar